Ternyata CORBUSIER itu diambil dari Tokoh Perancis
Aku baru tau banget sih ini..
Jadi, aku lagi baca novel yang judulnya Kemolekan Landak; sebuah novel yang diterjemahkan dari bahasa Prancis ke bahasa Indonesia. Novel ini dibuat oleh Muriel Barbery dan diterjemahkan oleh Jean Couteau dan Leddy Lesmana.
Novelnya bagus banget dan menceritakan tentang status sosial masyarakat Prancis yang tinggal di sebuah apartemen dari sudut pandang tokoh pertama, Renée. Nah, sembari aku baca, di dalemnya aku nemuin kata Corbusier dong. Otomatis aku langsung kepikiran tentang.. Ya, betul banget. Deddy Corbuzier.
Eh tapi, nama ini beneran ada hubungannya dengan seseorang dari Prancis ga? Akhirnya aku cari tau dong, biar informasinya jelas.
Setelah googling beberapa beberapa website, ternyata Corbusier adalah sebuah julukan yang diberikan kepada Charles-Édouard Jeanneret-Gris (1887–1965). Beliau adalah seorang artitektur dan urbanis atau seseorang yang ahli dalam penataan kota. Nah, kalo di Indonesia, kegiataan ini berlangsung di bawah kementerian PUPR.
Charles-Édouard Jeanneret-Gris sebenarnya adalah orang Swiss dan tinggal di canton de Neuchâtel. Kemudian, ia memilih untuk mendaftarkan dirinya sebagai naturalisasi Prancis, lalu tinggal di Paris sejak 1917. Sebelumnya, ia juga mengklaim kalau sebenarnya dia memang asli Prancis yang beremigrasi dari Prancis Selatan ke Swiss. Well, aku belum dapet informasi yang jelas tentang ini selain dari Wikipedia. Kalo kalian tahu, tambahin di komentar ya..
Kalo kalian liat di atas, itu adalah bangunan-bangunan yang udah direalisasikan olehnya. Di sebelah kiri adalah nama bangunan yang telah dicatat oleh UNESCO dan menjadi bangunan yang harus dijaga eksistensinya.
Next, aku penasaran dari Deddy Corbuziernya langsung. Beberapa platform menjelaskan kalau kata Corbizer emang diambil dari seorang arsitek asal Prancis. Nah, sampai di sini clue jadi makin jelas. Tetapi kenapa Corbuzier dan bukan Corbusier ya? Mungkin kalian ada yang ngeh kalo dalam ortografinya ada perbedaan huruf [s] dan [z].
Setelah aku pastiin lagi, ternyata ini terjadi karena masalah fonetis. Buat orang Prancis, ketika [s] diapit oleh dua huruf vokal, maka ia akan dibaca menjadi [z]. Jadi, tulisan CORBUSIER tadi kalo dibaca akan menjadi KORBUZIE. Pantes aja, om Ded pake [z] di namanya, Corbuzier. Cuman, masalah selanjutnya adalah, kita jadi menyebutkan huruf [r] paling belakang ya. Sebaliknya, di bahasa Prancis, [r] itu menjadi penanda kalau [e] harus dibunyikan; dengan kata lain, bukan [r]-nya yang dibunyikan.
Pokoknya gitu deh ya hehehe
Hal baru apa nih yang kalian dapetin? Next, kita bahas apa ya?