Pengantar Semiotika Umberto Eco — Theory of Codes & Sign Production

Baliman oh là là
6 min readDec 14, 2022

--

Umberto Eco

Halo semunya.
Balik lagi di kanal aku. Kali ini, aku bakal bahas semiotika versi Umberto Eco. Kalian udah kenal sama beliau atau udah pernah baca karya atau tulisan dari Eco? Kalo belum, pas banget kamu mampir ke sini

Jadi, beliau adalah Umberto Eco yang lahir pada tanggal 5 januari 1932 di Alesandria, Italia Utara. Namun, ia wafat beberapa tahun yang lalu, yaitu pada tanggal 19 Februari 2016 di Milan, Italia. Orangtuanya memberikan nama Eco bukan sekedar nama saja, tetapi nama itu merupakan sebuah abreviasi dari “ECO → ex caelis oblatus” (from Latin: a gift from the heavens). Gak heran dikasih nama gini ya.. karena sekarang ia menjadi seorang ahli semiotika di era kontemporer dan sangat influensial.

Selama karirnya sebagai pakar semiotika, ia banyak menghabiskan waktu dengan menulis e.g., novel, terjemahan, teori, hingga tertarik pada mass media-politics, Selain itu, ia juga dikenal sebagai medievalist atau seseorang yang menulis tentang abad pertengahan. Melalui capaian-capaian itu, teori dan gagasan yang ia hasilkan dalam buku semiotikanya menghasilkan interpretative semiotics.

Pada awalnya, tulisan Eco dipengaruhi oleh pemahaman Roland Barthes, semiologi kultural, yaitu: pengembangan atas nilai mitos dalam semiotik Umberto Eco. Lambat laun, ia mulai membandingkan bagaimana semiotik bekerja dari pakar-pakar sebelumnya. Tulisannya dimuat dalam jurnal yang berjudul “Meaning and Denotation.”

Pemikian dan tulisannya memiliki pendekatan yang sangat filosofis sehingga ia pernah mempermasalahkan hubungan antara makna denotatif dan konotatif (Meaning and Denotative) → makna atau intensi?

Ia melihat bahwa, bagi kaum Strukturalisme, denotatif adalah sebuah intensi; hubungan antara expression ‘ekspresi’ dan contenu ‘isi’, tetapi ekspresi tidak menjelaskan ‘denote’ substansi konten ‘an expression does not denote a content-substance’. Barthes (1962) juga menjelaskan bahwa denotasi merupakan hubungan antara penanda dengan petanda pada tingkat pertama. Selengkapnya tentang intention dan extension, klik di sini.

Setelah komparasi dan kilas balik yang ia lakukan untuk mengembangakan teori semiotikanya sendiri, alih-alih mengikuti semiologi Eropa Prancis: Saussure atau Barthes; kemudian Inggris: John Stuart Mill, ia menganggap pernyataan Peirce lebih logis bahwa denotasi merupakan referensi langsung sebuah simbol tentang objek yang dituju. Peirce memang mengikuti pemahaman tradisional dan mengacu pada kata significare ‘to signify’.

Tentang buku A Theory of Semiotics (1975)

Umberto Eco menjelaskan 2 teori yang menurutnya penting dalam semiotika, yaitu: theory of codes berhubungan dengan signification dan theory of sign production yang berhubungan erat dengan komunikasi.

Theory of Codes

Umberto Eco: The Theory of Semiotics (hal: 55)

Hubungan di atas kemudian disebut Eco sebagai sign-function; terjadi ketika ekspresi memiliki hubungan yang koheren dengan isi dan menghasilkan makna denotatif; dan makna konotatif bila dipadankan dengan keadaan tertentu. Jika seseorang mengatakan AB sebagai keandaan yang sesuai dengan content, maka makna yang dihasilkan hanya sebatas informasi konvensional yang mengambarkan keadaan yang sebenarnya “Danger Level”. Sebaliknya, jika hal yang sama disampaikan pada markas pemadam kebakaran, karena mengacu pada konvensi yang berlaku di antara pelaku komunikasi, maka “Danger Level” pada makna tataran pertama akan menghasilkan makna pada tataran kedua, yaitu “Evacuation.

(ibid.)

Pernyataan ini sama seperti model semiologi Roland Barthes bahwa R = E + C (Rélation ‘relasi’ = Expression ‘ekspresi’ + Contenu ‘isi’). Setiap hubungan yang terjadi, maka akan menghadirkan E2 pada tataran kedua. Presuposisi inilah yang ingin disampaikan oleh penutur kepada mitra tuturnya dan penutur juga menganggap dengan menuturkan sesuatu secara konotatif, mitra tuturnya akan mengerti atau mampu untuk menemukan maknanya.

Contoh lainnya mengacu pada tabel di atas:

Melalui ekspresi “AB”, beberapa petugas mungkin menghasilkan makna konotasi yang beragam, misal seperti: “flood” atau “evacuate.” Masalah seperti ini tidak akan menjadi kegagalan dalam teori kode Eco. Namun, pendengar hanya akan berfokus pada masalah pragmatis dan bagaimana tanda itu diproduksi. Sampai di sini, AB sebagai sign-vehicle bisa saja menghasilkan beberapa sign-functions, seperti:

Denotatif:

  1. the water has reached danger level” — ‘air sudah mencapai level bahaya’

Konotatif:

  1. you must activate the evacuation lever” — ‘anda harus mengaktivasi tuas evakuasinya’
  2. there is a flood” — ‘ada banjir’

Di sisi yang lain, keadaan-keadaan ini bisa menghasilkan wacana yang kompleks, seperti: “Since water has reached the danger level, you must evacuate it, otherwise there will be a flood

Theory of Sign Production

Bagian ini membahas tentang bagaimana sesuatu dituturkan ‘to utter.’ Dengan kata lain, utterance merupakan sebuah pancaran suara, tetapi definisi ini dapat diperluas sebagai apapun untuk memproduksikan sinyal — sinyal yang akan disampaikan kepada penerima ‘addressee.’ Dengan pernyataan ini, ketika penutur menuturkan suatu gambar, gestur, atau apapun, itu bertujuan untuk mengkomunikasikan sesuatu. ia juga berkesimpulan sama seperti Barthes, bahwa semua yang ada di dunia ini adalah sebuah teks. Mendeskripsikan sesuatu juga berhubungan dengan kemampuan untuk memilih kata yang berterima ‘acceptability’ secara semantis dan mudah dipahami ‘understandability.’

Sebagai contoh: menuturkan “this is a cat” sementara kalian menunjuk seekor anjing, maka tuturan menjadi tidak berterima.

(Ibid, hal: 218)

Mungkin, sampai di sini dulu untuk pengenalan semiotika Umberto Eco. Masih ada banyak hal yang harus dikenal supaya bisa memahami betul apa yang ia kerjakan dan bagaimana cara teorinya berfungsi. Komen masukan atau tambahan kalian juga ya.

See you !

https://www.angelfire.com/md2/timewarp/eco.html

http://web.sbu.edu/theology/bychkov/barthes.pdf

--

--

Baliman oh là là
Baliman oh là là

Written by Baliman oh là là

Welcome to my daily journal. Here, I am sharing my experience, thoughts, and even knowledges (e.g., french, linguistics, academic writings, etc.). Bless u!

No responses yet