Pemain Sepakbola Imigran di Prancis yang memilih untuk bermain dengan Negara Leluhurnya
Kalian pasti udah familiar banget kalo pemain sepakbola Prancis banyak yang berasal dari beberapa negara frankofon kayak: Pogba, Matuidi, Mendy, Adil Rami, Mabil Fekr, dan masih banyak lagi.
TAPI, ada juga di antara mereka yang memilih untuk pulang ke tanah leluhurnya karena mereka menganggap bahwa menjadi pemain Prancis tidak menunjukkan rasa patriotik mereka kepada tanah leluhurnya.
Kira-kira siapa aja ya? Berikut adalah 3 orang imigran yang memilih untuk pulang ke tanah leluhurnya.
Ia lahir dalam keluarga Senegal, di Saint-Dié-des-Vosges,Prancis. Pada tahun 2010–2011, ia memulai karir pertamanya di klub Metz. Di tahun yang sama, ia juga dipanggil untuk menjadi bagian dalam U-20 Prancis pada tahun 2011.
Namun, 4 tahun kemudian, ia memilih untuk bermain dengan Tim Nasional Senegal.
Benatia lahir dari ayah Maroko dan ibu asal Senegal, di Courcouronnes, Prancis. Ia memulai karirnya di Marseille pada tahun 2003.
Sempat membela U-18 Prancis tidak membuatnya bertahan hingga debut senior sepakbolanya. Kemudian, ia lebih memilih untuk bermain atas nama tim Nasional Maroko di tahun 2008.
Benoît adalah pesepakbola yang lahir di Arras, Pas de Calais, Prancis. Karirnya dimulai Lens. Karena permainannya yang baik, ia kemudian mendapat tawaran untuk bermain di Premier League bermasa Tottenham Hotspur di tahun 2006.
Berbeda dengan Benatia dan Koulibaly yang sempar bermain dengan U-20 dan U-18, benoît langsung memilih untuk bermain dengan Kamerun pada tahun 2009, di tempat kelahiran orangtuanya.
Sebenarnya, ia pernah mendapat tawaran untuk main di U-16 Prancis, tetapi ia menolak karena ia merasa tidak ada untungnya menggunakan baju biru.
Gimana menurut kalian?