Kenapa Kata Orang Bahasa Ini Seksi?

Baliman oh là là
4 min readJun 19, 2024

--

Udah lama banget nih aku ga sharing sesuatu. Rasanya sulit banget cari waktu setelah ada aktivitas rutin. Ga bisa riset bahkan sharing opini aja rasanya sulit banget. Emang niatnya gak ada. Jadi, ga pernah mau nyempetin kecuali hari ini karena kegiatan udah mulai berkurang. Syukurnya.

Oh ya, hari ini aku pengen bahas sesuatu yang sering banget dibahas sama orang: “Kenapa Bahasa Prancis seksi banget sih?” Kalian juga memikirkan hal yang sama ga sih? Awalnya, aku ga pernah kepikiran kayak gini karena balik lagi, aku kuliah di jurusan bahasa dan belajar kalo semua bahasa, sebenarnya kurang lebih sama. Gak ada bahasa yang bagus atau buruk, apalagi seksi atau menarik.

Sebaliknya, kalo kita bahas bahasa seksis, ini lain cerita. Prancis salah satu bahasa seksis karena artikelnya kebanyakan dalam bentuk laki-laki. Ini juga dipengaruhi oleh sejarah patriarki bahwa yang menjadi presiden hanya laki-laki, maka hanya ada Le Président walaupun presidennya perempuan, Le Présidente. Namun, semua udah berubah. Kini mereka punya artikel La untuk profesi itu.

Waduh gini nih kalo udah cerita, aku gabisa stop. Jadi, topik kita malah ke sana ke sini hahahaha

Balik lagi, kenapa bahasa prancis dibilang seksi, aku punya beberapa opini nih. Mungkin kalian juga merasa familiar dengan salah satu atau semuanya. Tambahin di kolom komentar kalo kalian ada pov lain yaa. On y va !

Pertama, orang prancis itu dibilang punya husky voice karena suaranya seperti berat dan serak. Ini yang bikin bahasa prancis mereka terdengar seperti bisik-bisik. Coba aja denger film atau tokoh prancis yang kalian suka. Mereka bicara kayak kresek-kresek bisik-bisik gitu. Kecil, berat, dan serak.

Lainnya, mereka juga punya liaison; seperti hubungan antara konsonan terakhir dengan vokal pertama pada 2 kata yang bertemu. Misalnya aja ‘vouz avez’ dibaca /vuzave/, ‘ils ont’ dibaca /ilzong/, dan ‘un petit enfant’ /ang petitengføng/. Jadi, mereka ga dibaca secara terpisah yaa. Menurutku ini yang buat bahasa prancis kayak diseret-seret dan terdengar panjang tanpa akhir. Gimana menurut kamu?

Kedua masih terkait dengan cara pengucapan. Mereka punya bunyi huruf ‘u’ /y/ yang sangat unik. Bagi kalian yang belajar bahasa prancis, kalian pasi paham gimana cara mengeluarkan bunyi ini. Mulut kalian kayak dibuat monyong gitu. Jadi, bunyi u nya lebih tajam.

Perlu dibedakan antara bunyi ‘u’ dan ‘ou’ karena mereka akan menghasilkan makna yang berbeda. Next time, kita akan bahas perbedaannya. Sekilas saja beberapa contoh dari keduanya, coba liat kata-kata di bawah ini.

Bunyi ‘u’ dalam kata “une”, “salut”, “musique”, “ludique.” Namun, bunyi ‘u’ sebagaimana kita lafalkan dalam bahasa Indonesia, kalian bisa temuin dalam kata “pourquoi”, “boulot”, “pousser”, atau “oui.”

Ketiga, menurutku ada asosiasi kultural yang kita persepsikan ketika mendengar orang pake bahasa prancis. Ini bisa macam-macam kayak referensi dari makanan, kebudayaan, kata-kata cinta, beauty, dan masih banyak lagi.

Mendengarkan atau menggunakan bahasa prancis juga mengesankan penggunannya terpelajar, fashionable, berbudaya. Menurut kalian gimana? Ketika aku belajar civilisation française, malah mendapatkan kesan itu dan bahkan sangat high level. Ini juga terlihat dalam cara makan & tokoh-tokoh haute couture seperti: Christian Dior, Pierre Cardin, Coco Chanel atas kesan luxury & elegance. Pasti kalian familiar dengan nama-nama mereka kan? Produk-produknya memang udah gak asing lagi di media sosial kita, atau barang kali kalian punya salah satu produknya?

Keempat, aku berpikir mereka memiliki aksen prancis yang unik ketika ngomong inggris atau bahasa lain. Impresiku, mereka bicara kayak diseret-seret dan unik aja pas didenger. Coba denger deh gimana Arsene Wenger atau tokoh prancis lainnya ketika berbicara dengan aksen prancis. Klik di sini.

Terakhir, ada sejarah yang panjang yang mungkin memberikan influence kemana masyarakat global. Misalnya saja menara Eiffel yang mungkin menjadi simbol cinta dan Paris menghadirkan kesan kencatikan dan fashionable. Walaupun review banyak orang yang bilang kalau di Paris justru bau banget dan banyak copet. Wdyt? Share pengalaman kalian ya.

Bagian dalam Katedral Notre Dame
Drawing: Arsitektur Notre Dame
Ketika terjadi kebakaran hebat di Notre Dame

Kita bisa temukan juga Cathedral Notre Dame; berarsitektur gothic dan menjadi inspirasi tentang kecantikan, inspirasi buku victor hugo yg berjudul Notre Dame de Paris, dan lokasi beatifikasi Jeanne d’Arc. Di sini, ia mendapat gelar santa dan dijuluki sebagai La Puchelle atau yang berarti ‘Seorang Perawan’

Cover Novel Notre Dame de Paris

Sejarah lainnya merujuk pada seni. Prancis merupakan salah satu negara dengan perkembangan seni yang cukup masif. Misalnya kita lihat saja gaya impressionism ala Claude Monet and Pierre-Auguste Renoir. Lukisannya berupaya memberikan keindahan Prancis yang ideal serta sering mengacu pada kegiatan outdoor nan penuh warna.

Jadi, gimana menurut kalian? Apakah kalian memiliki referensi yang sama ketika mendengar bahasa Prancis? Atau kalian ada POV lainnya, kenapa bahasa ini seksi? Komen di bawah yaaa

Au revoir !

--

--

Baliman oh là là
Baliman oh là là

Written by Baliman oh là là

Welcome to my daily journal. Here, I am sharing my experience, thoughts, and even knowledges (e.g., french, linguistics, academic writings, etc.). Bless u!

No responses yet